Halo Blog, Selamat berbahagia
Tur Dunia BWF adalah sebuah seri turnamen bulu-tangkis Kelas 2, di
bawah naungan Federasi Bulu Tangkis
Dunia (BWF). Ini adalah kompetisi terbuka untuk pemain-pemain
peringkat atas dunia dalam nomor tunggal (putra dan putri) dan ganda (putra,
putri dan campuran). Kompetisi ini diumumkan pada tanggal 19 Maret 2017, dan
mulai berlaku sejak tahun 2018, menggantikan Super Series BWF, yang dilaksanakan dari tahun 2007 sampai
2017.
Tur Dunia BWF dibagi menjadi enam
tingkatan, yaitu World Tour Final, Super 1000, Super 750, Super 500, dan Super
300 (bagian dari HSBC World Tour). Satu kategori lainnya dari turnamen BWF
yaitu tingkat Super 100, juga memberikan poin.
Pada akhir purataran Tur
Dunia BWF World, delapan pemain/pasangan di Tur Dunia BWF dalam dari disiplin
masing-masing, dengan maksimal dua pemain/pasangan yang berasal dari negara
yang sama, harus bermain di final turnamen yang dikenal sebagai BWF World Tour
Final.
Pada ajang Tahun 2021
ini, Indonesia menjadi tuan rumah bagi perhelatan akbar pebulu tangkis dari
berbegai penjuru Dunia untuk menunjukkan aksinya, Bali
International Convention Center Westin Resort Hotel, Nusa Dua menjadi tempat
dilaksanakannya perhelatan akbar ini. Dengan dilakukannya protokol Kesehatan
yang ketat karena saat ini Dunia masih diliputi oleh pendemi covid-19,
rencananya perhelatan ini akan diadakan tanpa ada nya penonton.
Kita
tahu, bahwa selama ini Indonesia khususnya Bali tampak sepi dari wisatawan lokal
maupun asing. Sampai sejak beberapa pekan lalu Pemerintah Indonesia mulai
membuka pintu masuk bagi wisatawan Lokal dan Asing dengan tetap menjalankan
protokol Kesehatan yang dicanangkan, dengan diadakannya event kelas Dunia ini
nampaknya menjadi ajang promosi Bali kepada para wisatawan tercinta nya, dengan
menunjukkan bahwa Bali sudah mulai pulih dan siap menyambut segala macam event
dan kegiatan pariwisata dengan tetap menjalankan protokol Kesehatan yang ketat.Bantuan
media massa dalam menyiarkan berita BWF World Tour ini pun menurut saya sedikit
banyak menggunakan Teori Agenda Setting didalam pemberitaan nya.
Dimana Agenda setting menurut McCombs & Shaw adalah
“mass media have the ability to transfer the salience of items on
their news agendas to public agenda” (Griffin,
2010). Pengertian ini menjelaskan bahwa media massa memang memiliki kekuatan
untuk mempengaruhi bahkan membentuk pola pikir audience yang
terkena terpaan informasinya.
Media bukan mempengaruhi pikiran
masyarakat dengan memberitahu apa yang mereka pikirkan dan apa saja ide atau
nilai yang mereka miliki, namun memberi tahu hal dan isu apa yang harus
dipikirkan. Masyarakat luas cenderung menilai bahwa apa-apa yang disampaikan
melalui media massa adalah hal yang memang layak untuk dijadikan isu bersama
dan menjadi cakupan ranah publik. Dengan begitu, masyarakat pun menilai
apa yang dianggap penting oleh media adalah hal yang penting juga dan memang
harus dipikirkan atau minimal mempengaruhi persepsi mereka terhadap hal
tersebut.
Seperti
pada awal terjadinya Pandemi, nampaknya audience sudah bosan dibanjiri oleh
berita-berita tentang Covid-19 dengan segala dampaknya, dan audience sudah
lama diliputi ketakutan. Saya lihat tahun ini banyak media massa sudah mulai
melakukan pemberitaan yang sedikit melegakan / menyajikan hal-hal positif yang
masih bisa dilakukan pada masa pandemi yang belum juga usai sampai saat ini.
Dengan pemberitaan tersebut, nampaknya membantu beberapa pihak khususnya yang
bergerak dalam segi Pariwisata dapat mempromosikan Kembali lokasi / tempat
mereka kepada para Audience yang mungkin selama ini sudah tidak pernah lagi
mendatangi lokasi tersebut.
Contoh
Teori Agenda Setting dalam BWF World Tour ini adalah Ketika Gubernur Bali, Bapak
Wayan Koster menyebutkan "Event bulutangkis ini sangat penting untuk menguji kita
dalam menggelar kejuaraan dan dalam menangani pandemi Covid-19 semua bisa
berjalan baik karena ke depan Bali akan banyak menjadi tuan rumah kegiatan
internasional”.
Tentunya
akan ada ajang / event Dunia seperti ini baik di bidang Olahraga maupu lainnya
yang akan dihelatkan di Indonesia, seperti yang terdekat adalah World SBK di
Lombok Mandalika. Dengan adanya Agenda setting tersebut pada media masaa,
khususnya dimasa pandemic saat ini akan menunjukkan bahwa media mempengaruhi pola pikir
manusia, termasuk terhadap apa yang dianggap penting dan tidak. Informasi yang
diangkat dalam media membuat manusia menganggap bahwa itu adalah hal yang
penting dan layak untuk diperhatikan. Media dapat membuat apa yang sebelumnya
tidak begitu terlihat menjadi sorotan publik, baik hal itu memang benar-benar
penting atau tidak.
Apa yang bisa diambil,
yaitu Ketika sebuah event / acara dilakukan dengan tetap melakukan protokol
Kesehatan yang ketat dimasa pandemic akan berjalan dengan lancar dan tidak
perlu terlalu khawatir dan takut selama semua nya tertib dan teratur sesuai
aturan berlaku.
Kompetisi
Bali Opens ini akan diawali dengan Indonesia Masters yang akan diselenggarakan
pada 16 hingga 21 November, disusul dengan Indonesia Open 2021 pada 23 hingga
28 November 2021. Sementara gelaran BWF World Tour Finals akan diselenggarakan
pada 1 sampai 5 Desember 2021. Dan untuk penonton setia bulu tangkis Indonesia,
dapat menyaksikan perhelatan ini di rumah saja melalui siaran live saluran
televisi anda di channel TV Inews.
Kesimpulan yang bisa diambil
adalah dari sebuah Agenda Setting kita bisa mendapat sebuah dampak positif
untuk sebuah hal, khususnya yang saya bahas kali ini adalah penyelenggaraan
event-event di sebuah Negara untuk menghidupi Kembali bisnis Pariwisata local
mereka dimasa pandemic ini.
Semoga artikel saya kali
ini dapat memberikan sedikit info terkait Analisa Teori Agenda Setting dalam
pemberitaan Event BWF World Tour 2021. Mohon maaf jika penulisan saya tersebut
masih banyak salah dari segi pemilihan kata maupun penafsiran nya.
Sampai ketemu lagi di blog selanjutnya. Selamat ber-syukur