Mengenal Omed-omedan, tradisi unik dari pulau Dewata Bali

 Jika menyebut kata Bali, pasti hampir semua warga baik luar maupun dalam Negeri,
mengetahui keindahan dan pariwisata nya yang mendunia, namun dibalik keindahan pulaunya,
Bali juga memiliki keberagaman tradisi yang di wariskan turun-temurun dari nenek moyang
kepada generasi berikutnya. Tradisi sendiri tidak lepas dari unsur budaya dan unsur religi di
daerah tersebut, dengan kentalnya nuansa Hindu disana, membuat budaya di Bali kebanyakan
bernuansa Hindu atau mengandung filosofi ajaran Hindu.
 

Salah satu tradisi unik disana adalah Omed-omedan, yakni sebuah ritual atau acara dimana silih berganti berpelukan dan tarik-menarik antara kelompok pemuda pemudi yang rutin dilakukan pada hari pertama setelah Nyepi. Kedua kelompok pemuda dan pemudi saling berhadapan, dipimpin oleh seorang polisi adat (pecalang). Kemudian, secara bergiliran, satu orang dari masing-masing kelompok dipilih dan dibawa serta dibawa ke depan barisan. Kedua kelompok kemudian saling bertabrakan dan kedua pemuda yang ditempatkan di depan terpaksa berpelukan. Saat keduanya saling berpelukan, masing-masing kelompok memisahkan kedua pasangan tersebut. Jika kedua pemuda itu tidak bisa dibebaskan, panitia menyiramnya dengan air hingga basah kuyup. Saat pasangan muda bertemu dan berpelukan erat, terkadang mereka berdebat tentang pipi, alis, bahkan bibir. Di luar pandangan publik, banyak yang mengartikan ini sebagai ciuman satu sama lain.

 

Ilustrasi

Untuk yang tidak mengetahui sejarah dan filosofi tradisi tersebut, pasti menganggap nya vulgar
atau tidak senonoh. Namun tradisi tersebut memiliki nilai dan unsur kehidupan yang mendalam, terlepas dari prosesi yang terjadi pada omed-omedan tersebut. Omed-omedan berarti Tarik menarik dalam bahasa Indonesia. Salah satu desa yang masih menggelar acara ini adalah Desa Sesetan, Denpasar, Bali. Acara Omed Omedan ini biasanya dilaksanakan oleh para pemuda pemudi desa setempat yang berusia 17-30 tahun dan belum menikah.
 

Untuk para wisatawan, silahkan berkunjung ke Bali saat perayaan hari Raya Nyepi dan jangan
lupa mengunjungi desa Sesatan untuk dapat menyaksikan secara langsung tradisi omed-
omedan ini, mungkin bagi sebagian orang yang berkesempatan melihat nya akan tersenyum
tersipu-sipu sendiri dan bahkan ikut merasakan aura kebersamaan dalam kemeriahan tradisi
tersebut.

Festival kesenian Ibukota di malam penghujung tahun

 

Ilustrasi

JAKARTA– Pemda DKI mengadakan pentas seni dimalam tahun baru, berlokasi di sekitar Tahmrin-
Sudirman, Jakarta, pemda DKI mendirikan panggung cukup besar untuk para seniman menampilkan
kesenian dan karya nya di malam tahun baru ini. (31/12).
 

Tradisi di malam tahun baru ini dalam beberapa waktu kebelakang memang sudah di terapkan pemda
DKI, dimana tujuan nya adalah untuk menghibur warga DKI Jakarta khususnya atau mungkin diluar
Jakarta yang ingin menghabiskan malam pergantian tahun dengan menyaksikan pagelaran kesenian
berupa musik dan lain nya di suatu lokasi. Sehingga tingkat kerumunan massa dapat di pusatkan ke
satu titik saja.
 

Program festival tahun baru ini nampaknya cukup sukses, namun tentunya ada sisi positif dan negative
nya dari pelaksanaan nya itu. Karena kesuksesan dan nilai uniknya tersebut lah, festival tersebut
menjadi salah satu tradisi khas di malam tahun baru untuk para warga dapat menghabiskan waktu
pergantian tahun tanpa harus repot-repot membayar mahal dan pergi jauh-jauh ke luar kota.
Terpantau sejak sore hari, masyarakat sudah mulai berdatangan ke lokasi panggung. Saat ditanya ke
beberapa orang yang menuju kesana, mereka ada yang berasal dari sekitar Jakarta dan ada juga yang
dari luar Jakarta seperti Depok dan Bogor. Mereka rela naik kereta api / commuter line sampai ke
stasiun Sudirman, demi untuk merayakan pergantian malam tahun baru sambal menyaksikan festival
kesenian di sekitar Thamrin- Sudirman tersebut.
 

Ada beberapa warga yang menyatakan bahwa ini pengalaman pertamanya merayakan tahun baru
disini, ada juga yang menyatakan bahwa ini sudah menjadi tradisi setiap malam tahun baru bersama
rekan dan keluarga. Biasanya bagi warga sekitar lokasi acara menjadikan momen tersebut sebagai
hiburan maupun sebagai ladang mencari rejeki, misalkan ada beberapa warga yang terlihat
menjajakan dagangan nya berupa minuman seperti es the, kopi dan bahkan makanan ringan seperti
snack, sosis bakar, roti dan lain-lain. 

Tampak dalam pengisi acara tersebut ada beberapa musisi ternama Indonesia, yang tentunya tidak
semua warga dapat menyaksikan langsung penampilan mereka di hari-hari biasanya atau tanpa harus
mengeluarkan sepeserpun uang seperti sedang menyaksikan konser musik.Tentunya di setiap daerah memiliki tradisi masing-masing di malam tahun baru, seperti contohnya dibeberapa kota-kota besar pastinya memiliki agenda acara malam tahun baru yang dibilang cukup ramai dan semarak.

Momen tahun baru tentunya menjadi sebuah harapan dan doa bagi setiap masyarakat, agar kelak di
tahun berikutnya nanti menjadi tahun yang baik dalam segala sisi. Tentunya dengan diadakan nya
Festival kesenian oleh pemda DKI ini, diharapkan dapat membawa kebahagiaan bagi para warga
Jakarta khususnya dan juga bagi setiap warga masyarakat yang hadir menyaksikan saat itu.

ANALISIS TEORI AGENDA SETTING DALAM PEMBERITAAN BWF WORLD TOUR FINAL 2021-BALI

    Halo Blog, Selamat berbahagia


Tur Dunia BWF adalah sebuah seri turnamen bulu-tangkis Kelas 2, di bawah naungan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Ini adalah kompetisi terbuka untuk pemain-pemain peringkat atas dunia dalam nomor tunggal (putra dan putri) dan ganda (putra, putri dan campuran). Kompetisi ini diumumkan pada tanggal 19 Maret 2017, dan mulai berlaku sejak tahun 2018, menggantikan Super Series BWF, yang dilaksanakan dari tahun 2007 sampai 2017.

Tur Dunia BWF dibagi menjadi enam tingkatan, yaitu World Tour Final, Super 1000, Super 750, Super 500, dan Super 300 (bagian dari HSBC World Tour). Satu kategori lainnya dari turnamen BWF yaitu tingkat Super 100, juga memberikan poin.

Pada akhir purataran Tur Dunia BWF World, delapan pemain/pasangan di Tur Dunia BWF dalam dari disiplin masing-masing, dengan maksimal dua pemain/pasangan yang berasal dari negara yang sama, harus bermain di final turnamen yang dikenal sebagai BWF World Tour Final.

Pada ajang Tahun 2021 ini, Indonesia menjadi tuan rumah bagi perhelatan akbar pebulu tangkis dari berbegai penjuru Dunia untuk menunjukkan aksinya, Bali International Convention Center Westin Resort Hotel, Nusa Dua menjadi tempat dilaksanakannya perhelatan akbar ini. Dengan dilakukannya protokol Kesehatan yang ketat karena saat ini Dunia masih diliputi oleh pendemi covid-19, rencananya perhelatan ini akan diadakan tanpa ada nya penonton.

Kita tahu, bahwa selama ini Indonesia khususnya Bali tampak sepi dari wisatawan lokal maupun asing. Sampai sejak beberapa pekan lalu Pemerintah Indonesia mulai membuka pintu masuk bagi wisatawan Lokal dan Asing dengan tetap menjalankan protokol Kesehatan yang dicanangkan, dengan diadakannya event kelas Dunia ini nampaknya menjadi ajang promosi Bali kepada para wisatawan tercinta nya, dengan menunjukkan bahwa Bali sudah mulai pulih dan siap menyambut segala macam event dan kegiatan pariwisata dengan tetap menjalankan protokol Kesehatan yang ketat.Bantuan media massa dalam menyiarkan berita BWF World Tour ini pun menurut saya sedikit banyak menggunakan Teori Agenda Setting didalam pemberitaan nya.

Dimana  Agenda setting menurut McCombs & Shaw adalah “mass media have the ability to transfer the salience of items on their news agendas to public agenda” (Griffin, 2010). Pengertian ini menjelaskan bahwa media massa memang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi bahkan membentuk pola pikir audience yang terkena terpaan informasinya.

Media bukan mempengaruhi pikiran masyarakat dengan memberitahu apa yang mereka pikirkan dan apa saja ide atau nilai yang mereka miliki, namun memberi tahu hal dan isu apa yang harus dipikirkan. Masyarakat luas cenderung menilai bahwa apa-apa yang disampaikan melalui media massa adalah hal yang memang layak untuk dijadikan isu bersama dan menjadi cakupan ranah publik. Dengan begitu, masyarakat pun menilai apa yang dianggap penting oleh media adalah hal yang penting juga dan memang harus dipikirkan atau minimal mempengaruhi persepsi mereka terhadap hal tersebut.

Seperti pada awal terjadinya Pandemi, nampaknya audience sudah bosan dibanjiri oleh berita-berita tentang Covid-19 dengan segala dampaknya, dan audience sudah lama diliputi ketakutan. Saya lihat tahun ini banyak media massa sudah mulai melakukan pemberitaan yang sedikit melegakan / menyajikan hal-hal positif yang masih bisa dilakukan pada masa pandemi yang belum juga usai sampai saat ini. Dengan pemberitaan tersebut, nampaknya membantu beberapa pihak khususnya yang bergerak dalam segi Pariwisata dapat mempromosikan Kembali lokasi / tempat mereka kepada para Audience yang mungkin selama ini sudah tidak pernah lagi mendatangi lokasi tersebut.

Contoh Teori Agenda Setting dalam BWF World Tour ini adalah Ketika Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster menyebutkan "Event bulutangkis ini sangat penting untuk menguji kita dalam menggelar kejuaraan dan dalam menangani pandemi Covid-19 semua bisa berjalan baik karena ke depan Bali akan banyak menjadi tuan rumah kegiatan internasional”.

Tentunya akan ada ajang / event Dunia seperti ini baik di bidang Olahraga maupu lainnya yang akan dihelatkan di Indonesia, seperti yang terdekat adalah World SBK di Lombok Mandalika. Dengan adanya Agenda setting tersebut pada media masaa, khususnya dimasa pandemic saat ini akan menunjukkan bahwa media mempengaruhi pola pikir manusia, termasuk terhadap apa yang dianggap penting dan tidak. Informasi yang diangkat dalam media membuat manusia menganggap bahwa itu adalah hal yang penting dan layak untuk diperhatikan. Media dapat membuat apa yang sebelumnya tidak begitu terlihat menjadi sorotan publik, baik hal itu memang benar-benar penting atau tidak.

Apa yang bisa diambil, yaitu Ketika sebuah event / acara dilakukan dengan tetap melakukan protokol Kesehatan yang ketat dimasa pandemic akan berjalan dengan lancar dan tidak perlu terlalu khawatir dan takut selama semua nya tertib dan teratur sesuai aturan berlaku.

Kompetisi Bali Opens ini akan diawali dengan Indonesia Masters yang akan diselenggarakan pada 16 hingga 21 November, disusul dengan Indonesia Open 2021 pada 23 hingga 28 November 2021. Sementara gelaran BWF World Tour Finals akan diselenggarakan pada 1 sampai 5 Desember 2021. Dan untuk penonton setia bulu tangkis Indonesia, dapat menyaksikan perhelatan ini di rumah saja melalui siaran live saluran televisi anda di channel TV Inews.

Kesimpulan yang bisa diambil adalah dari sebuah Agenda Setting kita bisa mendapat sebuah dampak positif untuk sebuah hal, khususnya yang saya bahas kali ini adalah penyelenggaraan event-event di sebuah Negara untuk menghidupi Kembali bisnis Pariwisata local mereka dimasa pandemic ini.

Semoga artikel saya kali ini dapat memberikan sedikit info terkait Analisa Teori Agenda Setting dalam pemberitaan Event BWF World Tour 2021. Mohon maaf jika penulisan saya tersebut masih banyak salah dari segi pemilihan kata maupun penafsiran nya.


Sampai ketemu lagi di blog selanjutnya. Selamat ber-syukur